Tuesday, January 3, 2017

Potensi Pembudidayaan Tanaman Paprika Di Desa Candi Kuning






Tanaman paprika adalah jenis tanaman yang mirip cabai dan termasuk keluarga terong-terongan dan memiliki bentuk seperti tomat serta memiliki rasa pedas yang ringan. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di kawasan dataran tinggi dan dengan suhu yang sejuk (15-20 derajat celcius). Selain dapat ditanam pada lahan, paprika juga bisa dibudidayakan lewat media pot atau hidroponik. Paprika membutuhkan tanah yang remah atau gembur. Tanaman ini merupakan tanaman yang sensitif terhadap alam. Jadi, jika ingin membudidayakannya harus dengan telaten.
            Tanaman paprika tumbuh didaerah yang berdataran tinggi ,jadi tanamn ini sangat cocok jika ditanam di Desa Candi Kuning. Karena desa Candi Kuning berada didataran tinggi dan dikelilingi perbukitan. Tanamn ini juga bisa ditanam dengan cara hidroponik. Jadi, tidak perlu menggunakan lahan yang luas. Walaupun tanaman paprika bukan tanaman asli Indonesia tetapi belakangan ini banyak masyarakat indonesia menggunakannya sebagai pelengkap bumbu masakan.
            Saya rasa tanaman paprika yang merupakan jenis tanaman dataran tinggi ini memang sangat menguntungkan jika ditanam dan dibudidayakan di Desa Candi Kuning mengingat harganya yang cukup tinggi bisa sampai lebih dari Rp30.000/Kg. Mengingat desa Candi Kuning yang merupakan salah satu objek wisata di Bali maka tidak sulit untuk memasarkannya. Bahkan teknik penjualannya bisa dilakukan dengan cara pembeli memetik langsung buah paprika dari tempatnya. Tanaman ini juga bisa bersaing dengan tanaman strowberry yang juga dibudidayakan di daerah ini.
            Tanaman ini merupakan tanaman yang cepat tumbuh. Sekitar 3 bulan penanaman, tanaman paprika ini sudah bisa di panen. Dengan begitu perekonomian masyarakat di desa ini bisa meningkat dengan pembudidayaan tanaman ini. Akan tetapi produksi hasil panen dari buah ini harus dimaksimalkan mengingat tanaman ini adalah tanaman yang sangat sensitif terhadap alam. Saya rasa hal itu tidak akan terlalu sulit. Bagaimanapun setiap tanaman sama saja pasti memiliki kemudahan dan kesulitan dalam proses penanamannya.
            Itulah potensi membudidayakan tanaman paprika di desa Candi Kuning yang pastinya sangat menguntungkan bagi masyarakat di sekitar desa Candi Kuning. Jangan lupa untuk mengikuti artikel-artikel kami yang lainnya.

See you soon..

Sunday, January 1, 2017

Dari Taekwondo Ke Silat PSHT

                Sebagai mahasiswa pastinya kita memiliki hobby dan yang pastinya hobby setiap orang tidaklah sama. Untuk mengisi waktu luang biasanya kita mengisinya dengan melakukan hobby kita. Kalau ditanya apa hobby saya apa.?? Hobby saya adalah beladiri. Hobby ini baru saya tekuni lima tahun belakangan ini. Beladiri yang saya tekuni adalah TAEKWONDO, beladiri asal korea selatan. Sebenarnya saya sudah lama ingin ikut beladiri tetapi masalahnya dikampung saya sangat susah mencari perguruan beladiri, memang ada perguruan beladiri disana tetapi beladirinya hanya ada beladiri SILAT. Bukannya saya tidak tertarik sama beladiri asli Indonesia ini tetapi memang saya ingin mencari beladiri yang lain selain silat karena teman-teman saya sudah banyak yang ikut di perguruan silat. Dan lagi pengetahuan saya tentang silat masih sangat kurang. Yang ada dibenak saya waktu itu orang yang ikut silat tidak bisa berkembang ilmu beladirinya.
                Tepatnya sawaktu kelas X SMA saya memang sangat ingin sekali belajar beladiri, dengan dibantu oleh orang tua saya akhirnya saya menemukan perguruan beladiri TAEKWONDO yang di latih oleh orang Tionghoa. Waktu latihan saya setiap hari selasa dan kamis malam. Setel saya jalani latihannya selama beberapa bulan ternyata ketrtarikan saya terhadap beladiri semakin bertambah. Saya sangat giat untuk latihan, memang sangat susah sampai-sampai sewaktu pertama kali latihan badan saya terasa sakit karena saya dan teman-teman harus berjalan jongkok memutaru lapangan yang ada ditempat latihan kami.
                Setiap hari kamis malam selalu ada latihan sparing dan hari itu adalah hari yang sangat saya tunggu-tunggu ketika latihan. Latihan ini adalah latihan yang sangat menakutkan karena kami akan di adu satu lawan satu. Walaupun kami sudah sering di adu tetapi rasa khawatir ketika di adu tetap saja ada. Terkadang saya di adu dengan lawan yang sudah menyandang sabuk hitam. Tetapi latihan ini tidak pernah sampai mengalami kecelakaan karena kami diingatkan oleh pelatih agar tidak menggunakan emosi ketika di adu.
                Setelah dua tahun latihan saya di ajak untuk ikut tournament taekwondo antar pelajar. Saya dan teman-teman yang di ajak ikut tournament disuruh latihan yang bisa dikatakan cukup berat. Kerana kami disuruh berlari mengeilingi kota yang jaraknya sekitar 10 Km di siang hari sekitar jam 1 siang sudah harus ada dilokasi. Kegiatan latihan pra tournament ini kami lakukan selama 2 minggu, dan selama itu kami terus latihan setiap hari tidak ada kata libur. Ketika dipertandingan kami dipakaikan perlengkapan untuk bertanding seperti body protektor dan lain-lain. Saya mendapat giliran di hari kedua, dan ketika saya bertanding disesi pertama saya sudah kalah. Memang waktu itu kondisi saya kurang sehat. Karena kaki saya yang susah de gerakkan. Tetapi teman-teman saya ada yang mendapatkan juara. Tetapi pengalaman ikut tournament itu begitu seru dan mungkin menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Karena untuk pertama kali nya saya berada di tengah lapangan dan di tonton oleh ribuan orang.
                Setelah saya tamat SMA di tahun 2015, saya berniat cuti mengikuti mengikuti Taekwondo karena saya harus mengikuti SBMPTN di luar kota. Dan ketika saya sudah berkuliah di UNIVERSITAS UDAYANA saya kembali ingin mengikuti beladiri, dan beladiri yang saya ikuti sekarang adalah beladiri  silat PSHT atau Persaudaraan Setia Hati Teratai yang berada di depan Rusunawa UNUD. Karena saya tinggal di Rusunawa tak sulit untuk saya menjangkau tempat latihannya. Tetapi beladiri ini belum di jadikan UKM oleh UDAYANA karena beberapa hal.
 Itulah cerita mengenai HOBBY saya.